Batik merupakan budaya asli Indonesia yang sangat mendunia. Tiap-tiap daerah di Indonesia yang menghasilkan kerajinan batik, dengan ciri khasnya masing-masing mewakili kondisi geografis dan budaya daerah. Membatik menjadi warisan turun-temurun yang terus berkembang dalam hal teknik dan designnya. Membatik merupakan melukis di bahan kain dengan teknik menahan warna dengan lilin malam secara berulang-ulang, dimana lilin ini digunakan sebagai penahan untuk mencegah agar warna tidak menyerap ke dalam serat kain di bagian-bagian yang tidak diinginkan.Kegiatan Praktik Lapangan Membatik sebagai Industri Kreatif ini diperkenalkan dan dipelajari mahasiswa termasuk mahasiswa asing yang belajar di UNIKOM, oleh HIMA Akuntansi Prodi Akuntansi. Dimotori Ketua HIMA Akuntansi Rahajeng Yasmin dan dihadiri oleh Kaprodi D3 Akuntansi Dr. Adeh Ratna Komala, Koordinator Kemahasiswaan Angky Febriansyah serta dosen pembina mahasiswa asing Muhammad Rayhan Bustaman M. Hum. dan Dr. Nungky Heriyati, SS, MA kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu program kerja Prodi D3 Akuntansi dan HIMA Akuntansi.
Tujuan kegiatan ini untuk memperkenalkan kebudayaan indonesia, yaitu batik (dari sejarah, praktek hingga perhitungan Harga Pokok Produksi) kepada mahasiwa D3 Akuntansi dan Mahasiswa internasional yang sedang mengenyam pendidikan di UNIKOM.
kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari selasa, 28 Januari 2020 pukul 09.00 WIB s/d selesai. Yang berlokasi di Ruang Dago-6 UNIKOM dan Parkiran Dago.
Tujuan lain kegiatan ini adalah untuk memberi pengetahuan kepada mahasiswa internasional mengenai salah satu ciri khas seni budaya dari negara indonesia. Yaitu mengenai Batik. Di dalam kegiatan ini pula kami dari prodi akuntansi dan HMAk memberikan pengetahuan dari segi teori tentang batik secara umum, alat-alat yang digunakan, macam-macam khas batik dari berbagai daerah di indonesia, metode pembuatan batik, menghitung harga pokok penjualan, serta mempraktikan langsung bagaimana cara membuat batik dengan metode ikat celup.
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini ada tiga orang mahasiswa internasional, sepuluh orang mahasiswa d3, empat belas orang pengurus Hmak.
Semoga dengan diadakannya kegiatan ini, batik yang merupakan salah satu ciri khas kebudayaan Indonesia itu lebih dikenal luas oleh mahasiswa internasional tertarik pada kebudayaan indonesia yang sangat beragam dan juga mahasiswa internasional dapat menghitung harga pokok penjualan jika mereka ingin mengembangkan batik menjadi usaha bagi mereka.